hearder by : gunar
(+-+) berhunbung ane bosen masukin gambar terus ke majalah sekolah ane coba hal baru dengan bikin sebuah cerpen berjudul :
Burung kertas
Nathan
dan Jessica adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari
keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga Jessica berasal dari
keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Nathan hanyalah
keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah
sewaan.
Dalam
kehidupan mereka berdua, Nathan sangat mencintai Jessica. Nathan telah melipat
1000 buah burung kertas untuk Jessica dan Jessica kemudian menggantungkan
burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Nathan
telah menuliskan harapannya kepada Jessica. Banyak sekali harapan yang telah
Nathan ungkapkan kepada Jessica. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama
lain”,”Semoga Tuhan melindungi Jessica dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan
kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung
kertas yang diberikan kepada Jessica.
Suatu
hari Nathan melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan
kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas
yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Nathan berkata kepada Jessica:
“Jessica,
ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan
adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu
dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi
kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat
mendengar Nathan berkata demikian, menangislah Jessica. Ia berkata kepada
Nathan:
“Nathan,
senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan
untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata
orang tuaku!”
Saat
mendengar itu Nathan pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada
Jessica. Ia mengatai Jessica matre, orang tak berperasaan, kejam, dan
sebagainya. Dan Akhirnya Natahn meninggalkan Jessica menangis seorang diri.
Nathan
mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses
dan hidup berhasil. Sikap Jessica dijadikannya cambuk untuk maju dan maju.
Dalam Sebulan usaha Nathan menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala
cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer
sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham
dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Nathan, ia adalah
bintang kesuksesan.
Suatu
hari Nathan pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya
sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri
itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Nathan pun penasaran dan mendekati suami
istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang
tua Jessica.
Jessica
mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati
nuraninya melarangnya sangat kuat. Nathan membatalkan niatnya dan ia membuntuti
kemana perginya orang tua Jessica.
Nathan
sangat terkejut ketika didapati orang tua Jessica memasuki sebuah makam yang
dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto
Jessica dalam makam itu. Nathan pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke
arah makam Jessica untuk menemui orang tua Jessica.
Orang
tua Jessica pun berkata kepada Nathan:
”Nathan,
sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Jessica
yang terkena kanker rahim ganas. Jessica menitipkan sebuah surat kepada kami
untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang
tua Jessica menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Nathan.
Nathan
membaca surat itu.
“Nathan,
maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak
mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika
itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang
penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua
tabiatmu Ndre, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Nathan……….. “
Setelah
membaca surat itu, menangislah Nathan. Ia telah berprasangka terhadap Jessica
begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Jessica teriris-iris ketika
ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan
betapa Jessica kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut
menjemputnya, betapa Jessica mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh
penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Jessica sebagai orang
matre tak berperasan. Jessica telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh
dalam keputusasaan dan kehancuran.
Dari Cerita
sedih dan mengharukan yang dikisahkan oleh Nathan dan Jessica, dapat
di ambil kesimpulan bahwa “Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman
tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita”. :3
GUNAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar